Limbah cair
bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem
prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam
proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan
kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum
diproses lanjut.
Air ditambah bahan
kimia tertentu kemudian di-proses dan setelah itu dibuang,Semua jenis perlakuan
ini mengakibatkan buangan air. Pada beberapa pabrik tertentu, misalnya pabrik
pengolahan kawat, seng, besi baja – sebagian besar air dipergunakan untuk
pendinginan mesin ataupun dapur pengecoran. Air ini dipompa dari sumbernya lalu
dilewatkan pada bagian-bagian yang membutuhkan pendinginan, kemudian dibuang.
Oleh sebab itu
pada saluran pabrik terlihat air mengalir dalam volume yang cukup besar. Air
ketel akan dibuang pada waktu-waktu tertentu setelah melalui pemeriksaan
laboratorium, sebab air ini tidak memenuhi syarat lagi sebagai air ketel dan
karenanya harus dibuang. Bersamaan dengan itu dibutuhkan pula sejumlah air
untuk mencuci bagian dalam ketel Air pencuci ini juga harus dibuang.
Pencucian lantai
pabrik setiap hari untuk beberapa pabrik tertentu membutuhkan air dalam jumlah
banyak. Pabrik pengalengan ikan membutuhkan air pencuci dalam jumlah yang
relatif harus banyak, Jumlah air terus menerus diperlukan mencuci peralatan,
lantai dan lainlain,Karat perlu dicuci sebelum masuk pencincangan dan pada saat
dicincang air terus-menerus mengalir untuk menghilangkan pasir abu yang
terbawa.
Air dari pabrik
membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut maupun mengendap. Bahan
ini ada yangkasar dan halus. Kerap kali air dari pabrik berwarna keruh dan
temperaturnya tinggi. Air yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya
mempunyai sifat tersendiri. Air limbah yang telah tercemar memberikan 577 ciri
yang dapat diidentifikasi secara visual dapat diketahui dari kekeruhan, warna
air, rasa, bau yang ditimbulkan dan indikasi lainnya.
Sedangkan
identifikasi secara laboratorium, ditandai dengan perubahan sifat kimia air di
mana air telah mengandung bahan kimia yang beracun dan berbahaya dalam
konsentrasi yang melebihi batas dianjurkan. Jenis industri menghasilkan limbah
cair di antaranya adalah industri-industri pulp dan rayon, pengolahan crumb
rubber, minyak kelapa sawit, baja dan besi, minyak goreng, kertas, tekstil,
kaustiksoda, elektro plating, plywood, tepung tapioka, pengalengan, pencelupan
dan pewarnaan, daging dan lain-lain.
Jumlah limbah yang
dikeluarkan masing-masing industri ini tergantung pada banyak produksi yang
dihasilkan, serta jenis produksi. Industri pulp dan rayon menghasilkan limbah
air sebanyak 30 m3 setiap
ton pulp yang diproduksi. Untuk industri ikan dan makanan laut limbah air
berkisar antara 79 m3 sampai
dengan 500 m3 per
hari; industri pengolahan crumb rubber limbah air antara 100 m3 s/d 2000 m3 per hari, industri pengolahan kelapa
sawit mempunyai limbah air: rata-rata 120 m3 per hari skala menengah.