05. FAKTOR KUNCI
Setelah mengeliminasi seluruh faktor penghambat di atas, perusahaan perlu pula mengembangkan faktor-faktor kunci keberhasilan penerapan Cleaner Production. Faktor kunci ini meliputi:
Setelah mengeliminasi seluruh faktor penghambat di atas, perusahaan perlu pula mengembangkan faktor-faktor kunci keberhasilan penerapan Cleaner Production. Faktor kunci ini meliputi:
- Komitmen
manajemen puncak
- Analisis
Stakeholder
- Keterlibatan
karyawan
- Komunikasi
(Pengembangan kepedulian, Berbicara dalam bahasa yang sama)
- Pengukuran
kinerja
5.1 KOMITMEN
MANAJEMEN PUNCAK
Barangkali ini adalah faktor terpenting dalam memulai keberhasilan program Cleaner Production. Komitmen dan Dukungan yang jelas dan kuat dari manajemen puncak sangat diperlukan agar konsep produksi bersih dapat diterima di seluruh lapisan organisasi. Komitmen ini perlu disebarluaskan secara jelas, termasuk: pernyataan formal kebijaksanaan produksi bersih, tujuan yang hendak dicapai, penetapan tanggung jawab, penetapan sumberdaya, dan pemantauan kinerja. Ketika 3M melakukan program 3P (pollution prevention pays), pihak manajemen puncak, secara eksplisit, menyatakan bahwa 3P adalah bagian tidak terpisahkan dari bisnis yang dijalankan 3M. Mereka juga menyebarluaskan strategi konkrit yang harus dijalankan oleh seluruh lapisan organisasinya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Du Pont yang bahkan membentuk sebuah struktur baru yang mengelola lingkungan pada tingkat Vice President. Yang lebih menarik dari Du Pont adalah pernyataan CEO mereka yang menyatakan bahwa CEO bukan sekedar Chief Executive Officer tetapi juga Chief Environmental Officer.
Hal yang senada ternyata juga dilakukan oleh perusahaan lain yang akan menerapkan Produksi Bersih. Komitmen manajemen puncak adalah awal segalanya, terlepas dari mana dimulainya inisiatif. Apakah inisiatif dimulai dari pihak manajemen ataupun inisiatif dimulai oleh karywan operasional, komitmen manajemen puncak mutlak diperlukan untuk menjalankan program Produksi Bersih. Penggabungan antara komitmen manajemen puncak dengan pendekatan bottom-up akan memberikan hasil yang efektif.
Komitmen manajemen puncak ini harus dinyatakan secara eksplisit, misalnya dengan diintegrasikan ke dalam visi dan misi perusahaan. Tujuh elemen eco-efficiency yang telah dikembangkan oleh World Business Council for Sustainable Development di bawah ini mungkin dapat dijadikan sebagai contoh dalam menetapkan visi, misi, dan strategi perusahaan.
Barangkali ini adalah faktor terpenting dalam memulai keberhasilan program Cleaner Production. Komitmen dan Dukungan yang jelas dan kuat dari manajemen puncak sangat diperlukan agar konsep produksi bersih dapat diterima di seluruh lapisan organisasi. Komitmen ini perlu disebarluaskan secara jelas, termasuk: pernyataan formal kebijaksanaan produksi bersih, tujuan yang hendak dicapai, penetapan tanggung jawab, penetapan sumberdaya, dan pemantauan kinerja. Ketika 3M melakukan program 3P (pollution prevention pays), pihak manajemen puncak, secara eksplisit, menyatakan bahwa 3P adalah bagian tidak terpisahkan dari bisnis yang dijalankan 3M. Mereka juga menyebarluaskan strategi konkrit yang harus dijalankan oleh seluruh lapisan organisasinya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Du Pont yang bahkan membentuk sebuah struktur baru yang mengelola lingkungan pada tingkat Vice President. Yang lebih menarik dari Du Pont adalah pernyataan CEO mereka yang menyatakan bahwa CEO bukan sekedar Chief Executive Officer tetapi juga Chief Environmental Officer.
Hal yang senada ternyata juga dilakukan oleh perusahaan lain yang akan menerapkan Produksi Bersih. Komitmen manajemen puncak adalah awal segalanya, terlepas dari mana dimulainya inisiatif. Apakah inisiatif dimulai dari pihak manajemen ataupun inisiatif dimulai oleh karywan operasional, komitmen manajemen puncak mutlak diperlukan untuk menjalankan program Produksi Bersih. Penggabungan antara komitmen manajemen puncak dengan pendekatan bottom-up akan memberikan hasil yang efektif.
Komitmen manajemen puncak ini harus dinyatakan secara eksplisit, misalnya dengan diintegrasikan ke dalam visi dan misi perusahaan. Tujuh elemen eco-efficiency yang telah dikembangkan oleh World Business Council for Sustainable Development di bawah ini mungkin dapat dijadikan sebagai contoh dalam menetapkan visi, misi, dan strategi perusahaan.
- Mengurangi
intensitas material dari produk dan jasa
- Mengurangi
intensitas energi dari produk dan jasa
- Mengurangi
sebaran zat beracun (toxic)
- Meningkatkan
daya daur ulang material
- Memaksimalkan
penggunaan berkelanjutan dari sumberdaya terbaharui
- Memperpanjang
daya tahan produk
- Meningkatkan
intensitas pelayanan dari produk dan jasa
5.2 ANALISIS STAKEHOLDER
Dalam berbisnis, kita tidak semata-mata berhubungan dengan pelanggan dan investor/pemegang saham. Namun, pada dasarnya setiap pihak akan sangat terkait dengan bisnis yang kita jalankan. Berkaitan dengan pengelolaan lingkungan, pemerintah sebagai lembaga yang berkaitan dengan regulasi lingkungan akan sangat terkait dengan kita. Citra lingkungan perusahaan di mata masyarakat secara umum akan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan. Pelanggan yang mulai peduli terhadap lingkungan dan cenderung memposisikan dirinya sebagai green consumer akan sangat memperhatikan kinerja lingkungan dari produk yang akan dibelinya. Beberapa tujuan ekspor seperti Masyarakat Eropa misalnya, telah menetapkan lingkungan sebagai non-tariff barrier, yang bila tidak dipenuhi akan sangat sulit bagi kita untuk menjual produk ke sana. Hal yang bisa diambil dari contoh-contoh di atas adalah bahwa bisnis akan sangat terkait dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan kualitas lingkungan. Lingkungan adalah tempat kita hidup. Sangat wajar bila semua pihak merasa berkepentingan dengannya. Bila bisnis ingin berjalan dengan baik, maka segala pihak yang terkait harus kita perhitungkan. Stakeholder yang terkait dengan bisnis misalnya, Pemerintah, Konsumen, Karyawan, Lembaga Swadaya Masyarakat, Masyarakat Internasional, Pengecer, Distributor, Pemasok/Supplier, atau Kontraktor
5.3 KETERLIBATAN KARYAWAN
Sebuah program yang tidak didukung sepenuhnya oleh karyawan akan menjadi sia-sia belaka. Karyawan perlu diikutsertakan dan diberdayakan. Banyak sekali contoh-contoh bahwa program produksi bersih ternyata berawal dari hal-hal sederhana yang diusulkan oleh karyawan. Manajemen puncak perlu akomodatif dalam menerima usulan karyawan, sejauh itu mendukung komitmen perusahaan. Libatkanlah karyawan sejauh mungkin, maka mereka akan merasa menjadi bagian tak terpisahkan dari program Produksi Bersih. Salah satu upaya untuk melibatkan dan memberdaykan karyawan adalah melalui pelatihan. Setidaknya ada dua alasan penting mengapa karyawan perlu diberi pelatihan tentang produksi bersih, yaitu:
Dalam berbisnis, kita tidak semata-mata berhubungan dengan pelanggan dan investor/pemegang saham. Namun, pada dasarnya setiap pihak akan sangat terkait dengan bisnis yang kita jalankan. Berkaitan dengan pengelolaan lingkungan, pemerintah sebagai lembaga yang berkaitan dengan regulasi lingkungan akan sangat terkait dengan kita. Citra lingkungan perusahaan di mata masyarakat secara umum akan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan. Pelanggan yang mulai peduli terhadap lingkungan dan cenderung memposisikan dirinya sebagai green consumer akan sangat memperhatikan kinerja lingkungan dari produk yang akan dibelinya. Beberapa tujuan ekspor seperti Masyarakat Eropa misalnya, telah menetapkan lingkungan sebagai non-tariff barrier, yang bila tidak dipenuhi akan sangat sulit bagi kita untuk menjual produk ke sana. Hal yang bisa diambil dari contoh-contoh di atas adalah bahwa bisnis akan sangat terkait dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan kualitas lingkungan. Lingkungan adalah tempat kita hidup. Sangat wajar bila semua pihak merasa berkepentingan dengannya. Bila bisnis ingin berjalan dengan baik, maka segala pihak yang terkait harus kita perhitungkan. Stakeholder yang terkait dengan bisnis misalnya, Pemerintah, Konsumen, Karyawan, Lembaga Swadaya Masyarakat, Masyarakat Internasional, Pengecer, Distributor, Pemasok/Supplier, atau Kontraktor
5.3 KETERLIBATAN KARYAWAN
Sebuah program yang tidak didukung sepenuhnya oleh karyawan akan menjadi sia-sia belaka. Karyawan perlu diikutsertakan dan diberdayakan. Banyak sekali contoh-contoh bahwa program produksi bersih ternyata berawal dari hal-hal sederhana yang diusulkan oleh karyawan. Manajemen puncak perlu akomodatif dalam menerima usulan karyawan, sejauh itu mendukung komitmen perusahaan. Libatkanlah karyawan sejauh mungkin, maka mereka akan merasa menjadi bagian tak terpisahkan dari program Produksi Bersih. Salah satu upaya untuk melibatkan dan memberdaykan karyawan adalah melalui pelatihan. Setidaknya ada dua alasan penting mengapa karyawan perlu diberi pelatihan tentang produksi bersih, yaitu:
- Agar
setiap karyawan dapat memberikan dampak positif bagi kebijaksanaan
Produksi Bersih
- Agar
setiap karyawan memiliki ide-ide untuk menerapkan Produksi Bersih
Pelatihan dapat
diberikan dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhannya. Namun setidaknya
ada empat jenis pelatihan yang dapat diberikan, yaitu:
- Pengenalan
atau orientasi tentang Produksi Bersih. training ini lebih bertujuan untuk
membentuk kepedulaian awareness dan lebih bersifat informatif dan
mempromosikan Produksi Bersih. Training ini dapat dilakukan dalam waktu
singkat antara dua sampai enam jam.
- Teknik-Teknik
Produksi Bersih; Bertujuan untuk memperkenalkan dan mengenali
teknik-teknik produksi bersih yang dapat diterapkan di perusahaan. Baik
pada tingkat perusahaan maupun pada masing-masing bidang yang spesifik.
Training ini juga bertujuan untuk menggali potensi yang ada di perusahaan
dalam menerapkan Produksi Bersih.
- Assessment
untuk Produksi Bersih; Training ini akan mempersiapkan peserta untuk mengenali
berbagai kemungkinan penerapan produksi bersih di perusahaan. Training ini
umumnya memakan waktu yang cukup lama.
- Pelatihan
komprehensif/integratif; Training ini bertujuan untuk mempersiapkan orang
untuk mengelola segala aspek Produksi Bersih, mulai tahap assessment,
penerapan, sampai pada pengukuran kinerja program.
5.4 KOMUNIKASI
Kebijaksanaan produksi bersih perlu dikomunikasikan ke segenap lapisan organisasi. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan awareness tentang kebijaksanaan tersebut pada seluruh karyawan. Komunikasi ini akan sangat bermanfaat untuk:
Kebijaksanaan produksi bersih perlu dikomunikasikan ke segenap lapisan organisasi. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan awareness tentang kebijaksanaan tersebut pada seluruh karyawan. Komunikasi ini akan sangat bermanfaat untuk:
- Memotivasi
karyawan
- Menjelaskan
kebijaksanaan Produksi Bersih dan bagaimana hubungannya dengan strategi
bisnis secara keseluruhan
- Menjamin
dipahaminya peran-peran dan tujuan yang hendak dicapai
- Menunjukkan
adanya komitmen dari pihak manajemen
- Memantau
Kinerja
- Mengenali
potensi perbaikan sistem
Penciptaan dan
Peningkatan iklim kepedulian/awareness sangat perlu dilakukan untuk mengubah
kultur lama ke kultur Produksi Bersih.
5.5 PENGUKURAN KINERJA
Tolok ukur, sebuah kata ajaib yang membuat kita dapat membandingkan diri kita dengan sesuatu. Pengukuran kinerja membuat perusahaan mampu untuk memantau tingkat kesuksesan dan membandingkannya dengan kinerja masa lalu atau dengan pesaing lain. Pengukuran juga dapat menunjukkan bahwa sumberdaya yang tersedia telah ditempatkan secara sesuai serta dapat dipergunakan sebagai alat evaluasi.
Ada suatu 'resep' yang cukup baik untuk membentuk suatu sistem pengukuran kinerja lingkungan. Resep ini disebut sebagai The Ten C's , yaitu:
5.5 PENGUKURAN KINERJA
Tolok ukur, sebuah kata ajaib yang membuat kita dapat membandingkan diri kita dengan sesuatu. Pengukuran kinerja membuat perusahaan mampu untuk memantau tingkat kesuksesan dan membandingkannya dengan kinerja masa lalu atau dengan pesaing lain. Pengukuran juga dapat menunjukkan bahwa sumberdaya yang tersedia telah ditempatkan secara sesuai serta dapat dipergunakan sebagai alat evaluasi.
Ada suatu 'resep' yang cukup baik untuk membentuk suatu sistem pengukuran kinerja lingkungan. Resep ini disebut sebagai The Ten C's , yaitu:
- Cascading
- Commitment
- Comparison
- Comprehensible
- Comprehensive
- Continuous
Improvement
- Controllable
- Cost
- Credibility
SAYA INGIN BERBAGI CERITA KEPADA SEMUA ORANG BAHWA MUNKIN AKU ADALAH ORANG YANG PALING MISKIN DIDUNIA DAN SAYA HIDUP BERSAMA .SUAMI DAN 3 BUAH HATI SAYA SELAMA 10 TAHUN DAN 10 TAHUN ITU KAMI TIDAK PERNAH MERASAKAN YANG NAMANYA KEMEWAHAN,,SETIAP HARI SAYA SELALU MEMBANTIN TULANG BERSAMA,ISTRI SAYA UNTUK KELUARGA SAYA NAMUN ITU SEMUA TIDAK PERNAH CUKUP UNTUK KEBUTUHAN HIDUP KELUARGA SAYA..AKHIRNYA AKU PILIH JALAN TOGEL INI DAN SUDAH BANYAK PARA NORMALYANG SAYA HUBUNGI NAMUN ITU SEMUA TIDAK PERNAH MEMBAWAKAN HASIL DAN DISITULAH AKU SEMPAT PUTUS ASA AKHIRNYA ADA SEORANG TEMAN YANG MEMBERIKAN NOMOR,AKI SANTANU ,, SAYA PIKIR TIDAK ADA SALAHNYA JUGA SAYA COBA LAGI UNTUK MENGHUBUNGI,AKI SANTANU. DAN AKHIRNYA,AKI SANTANU, MEMBERIKAN ANGKA GHOIBNYA, ,4D… DAN ALHAMDULILLAH BERHASIL..KINI SAYA SANGAT BERSYUKUR MELIHAT KEHIDUPAN KELUARGA SAYA SUDAH JAUH LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA,DAN TANDA TERIMAH KASIH SAYA KEPADA .AKI SETIAP SAYA DAPAT RUANGAN PASTI SAYA BERKOMENTAR TENTAN.AKI MURSANG BAGI ANDA YANG INGIN MERUBA NASIB SEPERTI SAYA SILAHKAN HUBUNGI AKI SANTANU
BalasHapusDI:082 317 877 775