Selasa, 25 September 2012

PENEMU ELEKTRON


Penemuan Elektron

Menurut Dalton dan ilmuwan sebelumnya atom tak terbagi dan merupakan komponnen mikroskopik utama materi namun keyakinan mulai goyah akibat perkembangan pengetahuan hubungan materi dan kelistrikan yang berkembang

2.1 Kemajuan pemahaman hubungan materi dan listrik

Tahun
Peristiwa
1800
Penemuan baterai (Volta)
1807
isolasi Na dan Ca dengan elektrolisis (Davy)
1833
Penemuan hukum elektrolisis (Faraday)
1859
Penemuan sinar katoda (Plücker)
1874
Penamaan elektron (Stoney)
1887
Teori ionisasi (Arrhenius)
1895
Penemuan sinar-X (Röntgen)
1897
Bukti keberadaan elektron (Thomson)
1899
Penentuan e/m (Thomson)
1909-13
Percobaan tetes minyak (Millikan)

 

Faraday menemukan bahwa jumlah zat yang dihasilkan di elektroda elektroda saat elektrolisis (perubahan kimia ketika arus listrik melewat aliran elektrolit) sebanding dengnan jumlah arus listrik. Selain itu Faraday juga menemukan di tahun 1833 bahwa jumlah listrik yang diperlukan untuk menghasilkan 1 mol zat di elektroda adalah tetap (96,500 C) hubungan ini dirangkum sebagai HUKUM ELEKTROLIS FARADAY

Faraday tidak bermaksud untuk menggabungkan hukum ini dengan teori atom tetapi seorang kimiawan Irish George memiliki wawasan sehingga dia mengenali pentingnya hukum faraday pada struktur materi, dia membuat kesimpulan bahwa terdapat satuan dasar dalam elektrolisis dengan kata lain analog ataom untuk kelistrikan ia memberi nama elektron pada satuan hipotik ini.

Percobaan tentang tabung vakum bila kation mengenai anoda bila diberikan beda potensial yang tinggi pada tekanan rendah (lebih rendah dari10-2 Torr), gas dalam tabung walaupun merupakan insulator menjadi penghantar dan memancarkan cahaya. Bila vakumnya ditingkatkan dindingnya mulai menjadi mengkilap memancarkan cahaya fluoresensi. Fisikawan jerman menginterpretasikan: beberapa partikel dipancarkan dari katoda

Torr adalah satuan tekanan yang sering digunakan untuk mendeskripsikan tingkat vakum (1 Torr = 133,3224 Pa)

Partikel yang belum teridentifikasi setelah dipancarkan dari katoda akan menuju dinding tabung atau anoda. Partikel tersebut bermuatan karena lintasan geraknya akan dibelokan bila medan magnet diberikan. Sifat cahaya tidak tergantung pada jenis logam yang digunakan dalam tabung katoda maupun jenis gas dalam tabung pelucut fakta fakta ini menyarankan kemungkinan bahwa partikel ini merupakan bahan dasar materi

Fisikawan inggris menunjukan bahwa partikel ini bermuatan negatif. Ia lebih lanjut menentukan masa dan muatan partikel dengan memperkirakan efek medan dan listrik pada gerakan partikel. Ia mendapat rasio massa dan muatanya untuk mendapat nilai absolutnya salah satu dari dua tersebut harus ditemukan

Fisikawan Amerika Robert berhasil membuktikan dengan percobaan tetes minyak milikan. Tetesan minyak jatuh ke tabung akibat gravitasi. Bila tetesan minyak memiliki muatan listrik maka gerakannya dapat diatur dengan melawan gravitasi dengan berikan medan listrik, gerakan gabungan ini dapat dianalisis gengan fisikan klasik. Milikan menunjikan dengan percobaan bahwa muatan tetesan minyak selalu merupakan kelipatan  1,6×10-19 C. Fakta ini berujung pada nilai muatan elektron sebesar 1,6 x 10-19 C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar