Penemuan Elektron
Menurut Dalton dan ilmuwan sebelumnya atom tak terbagi dan merupakan
komponnen mikroskopik utama materi namun keyakinan mulai goyah akibat
perkembangan pengetahuan hubungan materi dan kelistrikan yang berkembang
2.1 Kemajuan pemahaman hubungan materi dan listrik
Tahun
|
Peristiwa
|
1800
|
Penemuan
baterai (Volta)
|
1807
|
isolasi Na
dan Ca dengan elektrolisis (Davy)
|
1833
|
Penemuan
hukum elektrolisis (Faraday)
|
1859
|
Penemuan
sinar katoda (Plücker)
|
1874
|
Penamaan
elektron (Stoney)
|
1887
|
Teori
ionisasi (Arrhenius)
|
1895
|
Penemuan
sinar-X (Röntgen)
|
1897
|
Bukti
keberadaan elektron (Thomson)
|
1899
|
Penentuan
e/m (Thomson)
|
1909-13
|
Percobaan
tetes minyak (Millikan)
|
Faraday menemukan bahwa jumlah zat yang dihasilkan di elektroda elektroda saat
elektrolisis (perubahan kimia ketika arus listrik melewat aliran elektrolit)
sebanding dengnan jumlah arus listrik. Selain itu Faraday juga menemukan di
tahun 1833 bahwa jumlah listrik yang diperlukan untuk menghasilkan 1 mol zat di
elektroda adalah tetap (96,500 C) hubungan ini dirangkum sebagai HUKUM ELEKTROLIS FARADAY
Faraday tidak bermaksud untuk menggabungkan hukum ini dengan teori atom
tetapi seorang kimiawan Irish George memiliki wawasan sehingga dia mengenali
pentingnya hukum faraday pada struktur materi, dia membuat kesimpulan bahwa
terdapat satuan dasar dalam elektrolisis dengan kata lain analog ataom untuk
kelistrikan ia memberi nama elektron pada satuan hipotik ini.
Percobaan tentang tabung vakum bila kation mengenai anoda bila diberikan
beda potensial yang tinggi pada tekanan rendah (lebih rendah dari10-2 Torr),
gas dalam tabung walaupun merupakan insulator menjadi penghantar dan
memancarkan cahaya. Bila vakumnya ditingkatkan dindingnya mulai menjadi
mengkilap memancarkan cahaya fluoresensi. Fisikawan jerman menginterpretasikan:
beberapa partikel dipancarkan dari katoda
Torr adalah satuan tekanan yang sering digunakan untuk mendeskripsikan
tingkat vakum (1 Torr = 133,3224 Pa)
Partikel yang belum teridentifikasi setelah dipancarkan dari katoda akan
menuju dinding tabung atau anoda. Partikel tersebut bermuatan karena lintasan
geraknya akan dibelokan bila medan magnet diberikan. Sifat cahaya tidak
tergantung pada jenis logam yang digunakan dalam tabung katoda maupun jenis gas
dalam tabung pelucut fakta fakta ini menyarankan kemungkinan bahwa partikel ini
merupakan bahan dasar materi
Fisikawan inggris menunjukan bahwa partikel ini bermuatan negatif. Ia lebih
lanjut menentukan masa dan muatan partikel dengan memperkirakan efek medan dan
listrik pada gerakan partikel. Ia mendapat rasio massa dan muatanya untuk mendapat
nilai absolutnya salah satu dari dua tersebut harus ditemukan
Fisikawan Amerika Robert berhasil membuktikan dengan percobaan tetes minyak
milikan. Tetesan minyak jatuh ke tabung akibat gravitasi. Bila tetesan minyak
memiliki muatan listrik maka gerakannya dapat diatur dengan melawan gravitasi
dengan berikan medan listrik, gerakan gabungan ini dapat dianalisis gengan
fisikan klasik. Milikan menunjikan dengan percobaan bahwa muatan tetesan minyak
selalu merupakan kelipatan 1,6×10-19 C. Fakta ini
berujung pada nilai muatan elektron sebesar 1,6 x 10-19 C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar