Jakarta sebagai kota megapolitan
menyimpan berbagai macam permasalahan akibat terus meningkatnya jumlah
penduduk, apalagi Jakarta masih menjadi ‘magnet’ bagi orang dari daerah
untukberurbanisasi mencari penghidupan yang layak di kota besar.
Banjir adalah masalah berat yang
sangat pelik bagi sebagian besar wilayah di Indonesia. Setiap musim hujan tiba,
kota-kota dan daerah di Indonesia.
Bencana banjir Salah satu
penyebab terjadinya penurunan kualitas lingkungan hidup perkotaan adalah
terjadinya banjir dan genangan air pada musim hujan. Permasalahan banjir kota
sampai saat ini belum bisa diselesaikan secara menyeluruh, bahkan cenderung
semakin kompleks permasalahannya. Perubahan fungsi lahan, yang semula merupakan
lahan terbuka berubah menjadi pemukiman, bisa memperbesar kemungkinan
terjadinya banjir. Pengendalian banjir kota selama ini dilaksanakan dengan
pembuatan dan pemeliharaan saluran drainase. Paradigma lama yang mengkaitkan
banjir dengan drainase ternyata tidak bisa menyelesaikan masalah secara
menyeluruh. Untuk menyelesaikan masalah banjir harus diketahui terlebih dahulu
penyebab terjadinya banjir tersebut.
Faktor alam
tentunya sangat menentukan terjadinya banjir Dari fenomena fisik (alam) yang
ada, terjadinya pasang purnama (pasang tinggi), curah hujan ekstrim, dan
malfungsi dari tata ruang dan eksploitasi berlebih dari alam merupakan faktor
yang menyebabkan timbulnya volume air hujan yang mengalir ke permukaan secara
luar biasa.
Ada beberapa cara mengatasi banjir, salah satunya ialah:
Ø Pembanguan sungai alur banjir
Ø Pembuatan bendungan air laut,
Ø membangun rumah panggung,
Ø budaya menjaga kebersihan.
Sekurang-kurangnya
dalam 21 tahun terakhir (1993 – 2013) ada 5 kejadian banjir besar di Jakarta.
v Tanggal 9 dan 10 Januari 1993, banjir Kali
Angke, menyebabkan jalan Tol Cengkareng dan kawasan permukiman Jakarta Utara /
Barat (Pantai Indah Kapuk).
v Bulan Pebruari 1996 Kali Ciliwung banjir,
mengenangi Kampung Melayu, Bidara Cina, Cawang, Kebun Waru dan Bukit Duri.
v Tanggal 26 januari hingga 1 Pebruai 2002
sungai Ciliwung dan lainnya meluap, menggenangi wilayah Jakarta dan sekitarnya.
v Tanggal 4 – 14 Pebruari 2007 terjadi
banjir yang lebih besar akibat hujan besar berturut-turut selama 3 hari hampir
70 % kawasan Jakarta tengelam.
v Pada pertengahan bulan januari 2013 lalu
terjadi banjir bandang hampir seluruh kota Jakarta tergenang Banjir.
Cara
Penanggulanagan Banjir di Jakarta
Memfungsikan sungai dan selokan
sebagaimana mestinya. Karena sungai dan selokan merupakan tempat aliran air,
jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat sampah.
Larangan membuat rumah di dekat
sungai. Biasanya, yang mendirikan rumah di dekat sungai adalah para pendatang
yang yang datang ke kota besar hanya dengan modal nekat. Akibatnya, keberadaan
mereka bukannya membantu peningkatan perekonomian, akan tetapi malah
sebaliknya, merusak lingkungan. Itu sebabnya pemerintah harus tegas, melarang
membuat rumah di dekat sungai dan melarang orang-orang tanpa tujuan tidak jelas
datang ke kota dalam jangka waktu lama atau untuk menetap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar