Minggu, 07 Juli 2013

KOMBINASI PROSES PRESIPITASI DAN ADSORPSI KARBON AKTIF DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT


Limbah cair industri penyamakan kulit termasuk ke dalam B3 karena mengandung unsur Krom (Cr) yang berasal dari penambahan senyawa Krom sulfat pada proses tanning (penyamakan).Berdasarkan hal tersebut, diperlukan pengolahan yang efektif untuk menyisihkan parameter pencemaran pada air limbah penyamakan kulit.
Untuk mengurangi dampak yang terjadi dengan cara kombinasi proses presipitasi kimia dan adsorpsi untuk menyisihkan parameter pencemar yang terdapat dalam air limbah industri penyamakan kulit dengan efisiensi penyisihan yaitu 97,98 % untuk TSS, 97,35% untuk BOD5, 98,03% untuk COD, 99,67% untuk Krom total (Cr).
Sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah batch, dengan presipitan yang digunakan yaitu senyawa alkali NaOH dan karbon aktif tempurung kelapa sebagai adsorben. Berdasarkanhasil penelitian kombinasi proses presipitasi kimia dan adsoprsi karbon aktif efektif menyisihkan parameter pencemar pada air limbah industri penyamakan kulit.
Efisiensi penyisihan tersebut diperoleh setelah air limbah industri penyamakan kulit tersebut diolah dengan menggunakan proses presipitasi kimia dengan menggunakan presipitan alkali NaOH pada pH optimum 9 serta proses adsorpi karbon aktif dengan jenis adsorben yang dipergunakan adalah tempurung kelapa seberat 0,5 gram dengan waktu kontak 5,5 jam. Konsentrasi akhir pencemar utama yaitu TSS sebesar132 mg/L, BOD5 sebesar 12,6 mg/L, COD sebesar 16 mg/Ldan Krom total sebesar 0,08 mg/L telah memenuhi Baku Mutu Limbah Cair yang disyaratkan sehingga air limbah aman untuk dibuang ke badan air penerima.
Kecamatan Sukaregang Kabupaten Garut merupakan pusat industri penyamakan kulit di Provinsi Jawa Barat yang membuang limbah cair ke Sungai Ciwalen. Sungai Ciwalen merupakan anak Sungai Cimanuk yang melintasi sentra industri penyamakan kulit di Kabupaten Garut yang airnya dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan domestik, perikanan dan pertanian sehingga peningkatan pencemaran terhadap sungai tersebut berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan pengolahan yang efektif untuk menyisihkan parameter pencemaran pada air limbah penyamakan kulit.
presipitan ini berdasarkan pada penelitian tentang Pengurangan Krom total (Cr) dalam Limbah Cair Industri Kulit pada Proses Tannery menggunakan Senyawa Alkali Pada penelitian tersebut diketahui bahwa NaOH merupakan senyawa alkali yang paling efektif menyisihkan Krom total (Cr) pada limbah cair penyamakan kulit dan mudah untuk diterapkan karena senyawa NaOH mudah didapatkan.
pH larutan digunakan sebagai acuan variasi kondisi optimum karena dapat menunjukkan banyaknya presipitan yang ditambahkan sehingga dapat diketahui pengaruh penambahan NaOH terhadap penurunan konsentrasi parameter pencemar padalimbah cair penyamakan kulit.
Penelitian adsorpsi ini menggunakan karbon aktif tempurung kelapa dengan variasi penelitian yang dilakukan adalahberat karbon aktif dan waktu kontak. Pemilihan karbon aktif sebagai adsorben karena karbon aktif tempurung kelapa memiliki permukaan yang luas, berat yang ringan, dan pori-pori yang banyak sehingga mendukung proses melekatnya zat pencemar yang terdapat pada limbah cair. Selain itu, pengolahan memakai karbon aktif tempurung kelapa mudah diterapkan karena mudah didapatkan dan harganya murah.
Data karakteristik awal air limbah pada tahap pendahuluan digunakan sebagai acuan penentuan objek penelitian konsentrasi parameter yang harus disisihkan serta digunakan sebagai konsentrasi awal pada penentuan efisiensi penyisihan. Data konsentrasi parameter air limbah yang diolah menggunakan metode presipitasi dan metode adsorpsi pada penelitian utama digunakan sebagai konsentrasi akhir pada perhitungan efisiensi penyisihan.

Sebelum dilakukan penelitian meng-gunakan metode presipitasi dan adsorpsi, terlebih dahulu dilakukan pengukuran karakteristik limbah cair penyamakan kulit berdasarkan SK Gub. TK. 1 Jawa Barat No 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri di Jawa Barat. Sebelum dilakukan penelitian meng-gunakan metode presipitasi dan adsorpsi, terlebih dahulu dilakukan pengukuran karakteristik limbah cair penyamakan kulit berdasarkan SK Gub. TK. 1 Jawa Barat No 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri di Jawa Barat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar