Ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan linkungannya disebut ekologi. Berdasarkan lingkungan atau habitat,
ekologi dibedakan atas ekologi marine, air tawar, daratan dan estuarine.
Sedangkan berdasarkan taksonomi dibedakan atas tumbuhan, vertebrata, insekta,
mikroba dan lebih banyak lagi.
Pengelolahan
yang semula dilakukan oleh alam, sekarang banyak diambil alih oleh manusia,
sementara manusia sendiri belum mampu menemukan mekanisme buatan yang sangat
tepat untuk mengembalikannya ke proses dan sistem ekologi asal. Hal ini sering
menjadikan ekosistem tidak seimbang. Keadaan lingkungan menjadi kritis dan
merugikan semua pihak baik secara fisik ataupun organik, sebagai akibat dari
mekanisme buatan manusia sendiri. Ekosistem tidak selalu dalam keadaan stabil,
adakalanya terjadi intervensi yang menyebabkan sistem bergeser ke suatu arah
walaup[un pada akhirnya akan bergeser kembali ke arah yang berlawanan. Sebagai
contoh, terjadinya kebakaran, banjir, longsor, dan kekeringan akan menimbulkan
goncangan pada diri gangguan manusia. Akan tetapi keadaan ini akan segera pulih
kembali sejauh goncangan tersebut tidak melampui batas toleransi.
Pengertian
hutan diatas erat kaitannya dengan proses-proses yang saling berhubungan
seperti berikut ini:
- Hidrologis, artinya hutan merupakan gudang
penyimpanan air dan tempat menyerapnya air hujan maupun embun yang pada
akhirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai yang memiliki mata air di
tengah-tengah hutan secara teratur menurut irama alam. Hutan juga berperan
untuk melindungi tanah dari erosi dan daur unsur haranya.
- Iklim, artinya komponen ekosistem alam yang terdiri
dari unsur-unsur hujan (air, sinar matahari dan suhu), angin dan
kelembaban yang sangat mempengaruhi kehidupan yang ada di permukaan bumi,
terutama iklim makro maupun mikro.
- Kesuburan tanah, artinya tanah hutan merupakan
pembentukan humus utama dan penyimpan unsur-unsur mineral bagi tumbuhan
lain. Kesuburan tanah ditentukan oleh faktor-faktor seperti jenis batu
induk yang membentuknya, kondisi selama dalam pembentukan, tekstur dan
struktur tanah yang meliputi kelembaban, suhu dan air tanah, topografi
wilayah, vegetasi dan jasad-jasad hidup. Faktor-faktor inilah yang kelak
menyebabkan terbentuknya bermacam-macam formasi hutan dan vegetasi hutan.
- Keanekaragaman genetik, artinya hutan memiliki
kekayaan dari berbaai jenis flora dan fauna. Apabila hutan tidak
diperhatikan dalam pemanfaatan dan kelangsungannya, tidaklah mustahil akan
terjadi erosi genetik. Hal ini terjadi karena hutan semakin berkurang habitatnya.
- Sumber daya alam, artinya hutan mampu memberikan
sumbangan hasil alam yang cukup besar bagi devisa negara, terutama di
bidang industri. Selain itu hutan juga memberikan fungsi kepada masyarakat
sekitar hutan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari.selai kayu juga
dihasilkan bahan lain seperti damar, kopal, gondorukem, terpentin kayu
putih dan rotan serta tanaman obat-obatan.
- Wilayah wisata alam,artinya hutan mampu berfungsi
sebagai sumber inspirasi, keagungan Tuhan yang Maha Esa, nilai estetika,
etika dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar