Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx terdiri atas gas SO2 dan gas SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO2berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3bersifat sangat reaktif. Gas SO3mudah bereaksi dengan uap air yang ada diudara untuk membentuk asam sulfat atau H2SO4. Asam sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses perkaratan (korosi) dan proses kimiawi lainnya.
SOx
mempunyai ciri bau yang tajam, bersifat korosif (penyebab karat), beracun
karena selalu mengikat oksigen untuk mencapai kestabilan phasa gasnya. Sox
menimbulkan gangguan sitem pernafasan, jika kadar 400-500 ppm akan sangat
berbahaya, 8-12 ppm menimbulkan iritasi mata, 3-5 ppm menimbulkan bau.
Konsentrasi gas SO2 diudara
akan mulai terdeteksi oleh indera manusia (tercium baunya) manakala
kensentrasinya berkisar antara 0,3 – 1 ppm. Jadi dalam hal ini yang dominan
adalah gas SO2. Namun demikian gas tersebut
akan bertemu dengan oksigen yang ada diudara dan kemudian membentuk gas SO3 melalui
reaksi berikut :
2SO2 + O2 (udara)
->
2SO3
Pemakaian batu bara sebagai bahan
bakar pada beberapa kegiatan industri seperti yang terjadi di negara Eropa
Barat dan Amerika, menyebabkan kadar gas SOx diudara meningkat. Reaksi antara
gas SOx dengan uap air yang terdapat di udara akan membentuk asam sulfat maupun
asam sulfit. Apabila asam sulfat dan asam sulfit turun ke bumi bersama-sama
dengan jatuhnya hujan, terjadilah apa yang dikenal denagn Acid Rain atau
hujan asam . Hujan asam sangat merugikan karena dapat merusak tanaman maupun
kesuburan tanah. Pada beberapa negara industri, hujan asam sudah banyak menjadi
persoalan yang sangat serius karena sifatnya yang merusak. Hutan yang gundul
akibat jatuhnya hujan asam akan mengakibatkan lingkungan semakin parah.
Pencemaran SOx diudara terutama
berasal dari pemakaian baru bara yang digunakan pada kegiatan industri,
transportasi, dan lain sebagainya. Belerang dalam batu bara berupa mineral besi
peritis atau FeS2 dan dapat pula berbentuk mineral logam
sulfida lainnya seperti PbS, HgS, ZnS, CuFeS2 dan Cu2S. Dalam proses
industri besi dan baja (tanur logam) banyak dihasilkan SOx karena
mineral-mineral logam banyak terikat dalam bentuk sulfida. Pada proses
peleburan sulfida logam diubah menjadi oksida logam. Proses ini juga sekaligus
menghilangkan belerang dari kandungan logam karena belerang merupakan pengotor
logam. Pada suhu tinggi sulfida logam mudah dioksida menjadi oksida logam
melalui reaksi berikut :
2ZnS
+ 3O2 ->
2ZnO + 2SO2
2PbS
+ 3O2 ->
2PbO + 2SO2
Lapisan SO2 dan
bahaya bagi kesehatan
SO2 mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
kesehatan yang akut dan kronis. dalam bentuk gas, SO2 dapat mengiritasi sistem pernapasan;
pada paparan yang tinggi (waktu singkat) mempengaruhi fungsi paru-paru.
SO2 merupakan produk sampingan H2SO4 yang mempengaruhi sistem pernapasan. Senyawanya,
terdiri dari garam ammonium polinuklir atau organosulfat, mempengaruhi kerja
alveoli dan sebagai bahan kimia yang larut, mereka melewati membran selaput
lendir pada sistem pernapasan pada makhluk hidup.
Aerosol partikulat dibentuk oleh gas ke pembentukan partikel ditemukan
bergabung dengan pengaruh kesehatan yang banyak.
Secara global, senyawa-senyawa belerang dalam jumlah cukup besar masuk ke
atmosfer melalui aktivitas manusia sekitar 100 juta metric ton belerang setiap
tahunnya, terutama sebagai SO2dari pembakaran
batu bara dan gas buangan pembakaran bensin. Jumlah yang cukup besar dari
senyawa belerang juga dihasilkan oleh kegiatan gunung berapi dalam bentuk H2S, proses perombakan bahan organik, dan reduksi
sulfat secara biologis. Jumlah yang dihasilkan oleh proses biologis ini dapat
mencapai lebih 1 juta metric ton H2S per tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar