Tanaman pepaya (Carica papaya L.)
berasal dari Amerika Tengah.Buah pepaya hanya dikonsumsi sebagai buah segar, dan
manisan.
Taksonomi dan morfologi Pepaya Solo
Taksonomi.
Pepaya diklasifikasikan sebagai :
Kingdom = Plantea
(Tumbuh– tumbuhan)
Divisi = Spermatophyta
(Tumbuhan biji )
Sub Divisi=Angiosperma
(Tumbuhan biji tertutup)
Kelas= Dicotyledonae
(Tumbuhan biji berkeping dua)
Ordo= Caricacea
Species= Carica papaya L
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
adanya kemungkinan pembuatan asam cuka dari pepaya Solo menggunakan metode
fermentasi, dengan pengaruh waktu fermentasi, dan pengaruh pH terhadap kadar
asam cuka yang dihasilkan.
Penelitian ini
dilakukan melalui dua tahapan fermentasi, yaitu dengan mengatur variasi pH: 4, 5 dan 6.
Fermentasi kedua berlangsung dengan variasi waktu: 8 hari, 10 hari, 12 hari, 14
hari. Penetapan kadar asam cuka dalam larutan hasil dilakukan secara volumetri
dengan larutan baku NaOH 0,1 N. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Pepaya
Solo dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam cuka dengan cara
fermentasi. Proses fermentasi yang optimum dicapai saat waktu fermentasi 12
hari dengan pH 4 yang menghasilkan asam cuka dengan kadar 0,721 g/100ml.
Fermentasi pepaya oleh Alkohol
Sel khamir yang biasa digunakan dalam fermentasi
alkohol adalah galur–galur dari spesies Saccharomyces cereviceae. Proses
fermentasi alkohol hampir tidak pernah bebas dari kontaminasi, kecuali bila
dilakukan sanitasi yang memadai baik terhadap lingkungan maupun alat yang
digunakan. Tahap fermentasi alkohol untuk memproduksi asam cuka dapat dilakukan
tanpa memerlukan pengaturan suhu, terutama bila dilakukan dalam skala kecil,
karena suhu lingkungan sesuai untuk pertumbuhan dan aktivitas sel khamir.
(Rahman, 1992)
Reaksi yang terjadi adalah:
C6H12O6+S.Cereviceae
Glukosa + C2H5OH + 2CO2
Fermentasi pepaya oleh Asetifikasi (asam cuka)
Asetifikasi adalah proses oksidasi etanol oleh
bakteri menjadi asam asetat dan air. Golongan bakteri yang mengoksidasi etanol
menjadi asam asetat disebut sebagai bakteri asam asetat. Bakteri yang biasa
digunakan adalah Acetobacter aceti (Rahman, 1992).Reaksi kimia proses
oksidasi tersebut adalah
C2H5OH + O2 + Acetobacter aceti
Etanol oksigen
CH3COOH + H2O
As.Asetat Air
Asam cuka tidak boleh kontak dengan udara,
sebab dapat teroksidasi lebih lanjut menjadi air dan karbondioksida. Oleh
karena itu Asam cuka harus dalam keadaan tertutup rapat.
Oksidasi lanjutnya adalah:
CH3COOH + 2 O2 2 H2O + 2 CO2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar