Pengadaan : Bahan baku diangkut dari sumbemya menuju
pabrik,Untuk hal tersebut perlu diketahui sifat bahan baku, bagaimana cara
pengambilannya, di mana diambil, melalui apa diangkut dan bagaimana cara
mengangkut terbuka atau tertutup merupakan keadaan yang perlu dikaji secara
mendalam.
misalnya : sumber pengambilan bahan baku berdekatan dengan
sumber mata air yang mengakibatkan konflik kepentingan. Kemudian pepyimpanan
bahan baku di mana dilakukan dan selama penyimpanan berlangsung harus diketahui sifat-sifatnya: mudah busuk, mudah berkarat dan lain-lain.
bahan baku di mana dilakukan dan selama penyimpanan berlangsung harus diketahui sifat-sifatnya: mudah busuk, mudah berkarat dan lain-lain.
Praproses : Di antara bahan baku memerlukan proses pendahuluan
sebelum dilakukan pengolahan. Bahan baku kayu untuk plywood perlu
dipotong-potong dahulu, lalu dicuci, Pencucian memerlukan banyak air dan
menimbulkan Lumpur.
Bahan
baku ubi kayu mendapat perlakuan pendahuluan. Banyak bahan baku yang
membutuhkan pencucian, pencampuran dengan bahan baku kimia, kemudian disimpan
beberapa lama sampai pada waktunya diproses.
Proses : Pada waktu proses berlangsung perlu diteliti bagian
yang banyak menggunakan air, menghasilkan bahan buangan antara bocoran dan
jenis mesin yang dipergunakan. Dalam hal ini perlu dilihat bagian mana yang
potensial menciptakan limbah dan penghasil limbah. Kemudian limbah ini
memerlukan daur ulang.
Kalau
masih bernilai ekonomis maka limbah tadi dikembalikan untuk memperoleh bahan
yang masih bernilai ekonomi. Limbah yang tidak mempunyai nilai ekonomis, diolah
sampai memenuhi syarat buangan, baru selanjutnya dibuang.
Produk : Produk suatu pabrik secara rinci dapat
diklasifikasikan menjadi produk utama, produk sampingan, produk antara dan
buangan. Produk sampingan dan antara memerlukan pengolahan lanjut, sedangkan
buangan harus segera ditangani. Buangan akhir ini juga perlu diteliti apakah
mempunyai nilai ekonomi atau tidak.
Bila
masih terdapat nilai ekonomis maka limbah didaur ulang,sedangkan bila tidak
mempunyai nilai ekonomis, limbah tersebut dibuang setelah memenuhi syarat
buangan, Perlu pula diteliti tingkat ketrampilan dan kesadaran pimpinan
perusahaan dan karyawan dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Kualitas
lingkungan pada suatu periode dan lokasi tertentu perlu diketahui dalam
kaitannya dengan perencanaan proyek industri. Setiap industri yang akan berdiri
pada lokasi tersebut harus mengetahui kondisi lingkungan sehingga kehadiran
pabrik tidak menyebabkan rusaknya lingkungan. Monitoring terhadap pengaruh
limbah pabrik dapat dilakukan setiap saat sampai kualitas lingkungan mengalami
perubahan dan langkah yang dilaksanakan untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Daya
dukung lingkungan juga belum ditetapkan. Hal ini perlu dibuat dalam rangka
menetapkan standar kualitas buangan. Kualitas yang ditetapkan seharusnya
merupakan indikasi bahwa dalam kondisi tersebut lingkungan masih mampu
menerima. Artinya dengan kualitas limbah tersebut kualitas lingkungan tidak
mengalami perubahan.
Hubungan
antara kualitas dan daya dukung lingkungan serta kualitas limbah merupakan
hubungan yang saling ketergantungan dan perlu distandarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar