Minggu, 06 Januari 2013

DIAGRAM FASA


Fasa pada suatu material didasarkan atas daerah yang berbeda dalam struktur atau komposisi dari daerah lainnya.
Fasa =  bagian homogen dari suatu sistem yang memiliki sifat fisik dan kimia yang seragam.
Untuk mempelajari paduan dibuatlah kurva yang menghubungkan antara fasa, komposisi dan temperatur.
Diagram fasa adalah suatu grafik yang merupakan representasi tentang fasa-fasa yang ada dalam suatu material pada variasi temperatur, tekanan dan komposisi.
Pada umumnya diagram fasa dibangun pada keadaan kesetimbangan (kondisinya adalah pendinginan yang sangat lambat). Diagram ini dipakai untuk mengetahui dan memprediksi banyak aspek terhadap sifat material.
Informasi penting yang dapat diperoleh dari diagram fasa adalah:
1. Memperlihatkan    fasa-fasa    yang     terjadi     pada      perbedaan
    komposisi   dan   temperatur  dibawah  kondisi  pendinginan  yang
    sangat lambat.
2. Mengindikasikan kesetimbangan kelarutan padat  satu  unsur  atau
    senyawa pada unsur lain.
3. Mengindikasikan   pengaruh  temperatur  dimana   suatu    paduan
    dibawah   kondisi   kesetimbangan   mulai   membeku   dan   pada
     rentang temperatur tertentu  pembekuan terjadi.
4. Mengindikasikan  temperatur  dimana  perbedaan  fasa-fasa  mulai
    mencair.
Jenis pemaduan:
1. Unsur logam + unsur logam
    Contoh: Cu + Zn; Cu + Al; Cu + Sn.
2. Unsur logam + unsur non logam
    Contoh: Fe + C.
Pembentukan diagram fasa
Hubungan antara temperatur, komposisi diplot untuk mengetahui perubahan fasa yang terjadi.
Dengan memvariasikan komposisi dari kedua unsur (0¸100%) dan kemudian dipanaskan hingga mencair setelah itu didinginkan dengan lambat (diukur oleh dilatometer/kalorimeter), maka akan diperoleh kurva pendinginan (gambar a.). Perubahan komposisi akan merubah pola dari kurva pendinginan, titik-titik A, L1, L2, L3 dan C merupakan awal terjadinya pembekuan dan B, S1, S2, S3 dan D merupakan akhir pembekuan. Gambar b. diagram kesetimbangan fasa Cu-Ni. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar