Fasa pada
suatu material didasarkan atas daerah yang berbeda dalam struktur atau
komposisi dari daerah lainnya.
Fasa = bagian homogen dari suatu sistem yang
memiliki sifat fisik dan kimia yang seragam.
Untuk
mempelajari paduan dibuatlah kurva yang menghubungkan antara fasa, komposisi
dan temperatur.
Diagram
fasa adalah suatu grafik yang merupakan representasi tentang fasa-fasa yang ada
dalam suatu material pada variasi temperatur, tekanan dan komposisi.
Pada
umumnya diagram fasa dibangun pada keadaan kesetimbangan (kondisinya adalah
pendinginan yang sangat lambat). Diagram ini dipakai untuk mengetahui dan
memprediksi banyak aspek terhadap sifat material.
Informasi
penting yang dapat diperoleh dari diagram fasa adalah:
1.
Memperlihatkan fasa-fasa yang
terjadi pada perbedaan
komposisi
dan temperatur dibawah
kondisi pendinginan yang
sangat lambat.
2.
Mengindikasikan kesetimbangan kelarutan padat
satu unsur atau
senyawa pada unsur lain.
3.
Mengindikasikan pengaruh temperatur
dimana suatu paduan
dibawah
kondisi kesetimbangan mulai
membeku dan pada
rentang temperatur tertentu pembekuan terjadi.
4.
Mengindikasikan temperatur dimana
perbedaan fasa-fasa mulai
mencair.
Jenis
pemaduan:
1. Unsur
logam + unsur logam
Contoh: Cu + Zn; Cu + Al; Cu + Sn.
2. Unsur
logam + unsur non logam
Contoh: Fe + C.
Pembentukan
diagram fasa
Hubungan
antara temperatur, komposisi diplot untuk mengetahui perubahan fasa yang
terjadi.
Dengan
memvariasikan komposisi dari kedua unsur (0¸100%) dan kemudian dipanaskan hingga
mencair setelah itu didinginkan dengan lambat (diukur oleh
dilatometer/kalorimeter), maka akan diperoleh kurva pendinginan (gambar a.).
Perubahan komposisi akan merubah pola dari kurva pendinginan, titik-titik A, L1,
L2, L3 dan C merupakan awal terjadinya pembekuan dan B, S1,
S2, S3 dan D merupakan akhir pembekuan. Gambar b. diagram
kesetimbangan fasa Cu-Ni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar