Sabtu, 29 Juni 2013

PENDIDIKAN LINGKUNGAN

(Pendahuluan)
       Sebagai manusia kita wajib mencari perubahan yg baik bagi diri & org2 disekeliling kita dng cara bertanggung jawab terhadap hak2 semua orang utk melakukan hal yg sama
       Untuk melakukannya kita harus memahami diri, kekuatan, keterbatasan, hubungan2 kita thd masyarakat, lingkungan & dunia
       Pendidikan untuk pembangunan adlh suatu ikhtiar & berkelanjutan untuk kita semua demi menyongsong hari esok yg jadi milik kita bersama
Konferensi PBB ttg Lingkungan & Pembangunan thn 1992Konferensi Bumi (The Earth Summit) :
Memberikan prioritas yg tinggi pada peranan pendidikan dlm mencapai pembangunan yg akan menghormati & menjaga lingkungan alam. Fokusnya pada orientasi pendidikan dlm rangka membantu perkembangan nilai tingkah laku yg bertanggung jawab bagi lingkungan serta penggambaran cara melakukannya.

Pertemuan tingkat tinggi di Johannesburg thn 2002
Memperoleh visi yg telah diperluas pada upaya meraih keadilan sosial dan memerangi kemiskinan sebagai prinsip-prinsip kunci dari pembangunan yang berkelanjutan:
“memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengesampingkan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri”.
  1. Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights)
  2. Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua (World Education on Education for All)
  3. Forum Pendidikan Dunia (World Education Forum)
 Konferensi sepakat mengakui bahwa pendidikan adalah hak asasi manusia yang mendasar dan ini adalah kunci bagi pembangunan berkelanjutan, perdamaian dan stabilitas, pertumbuhan sosial ekonomi, dan pembangunan bangsa.
Pada pertemuan ke-57 bulan Desember 2002, Sidang Umum PBB menyatakan Dekade Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan untuk periode 2005-2014, “dengan menekankan bahwa pendidikan adalah unsur yang sangat diperlukan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan”.



Pendidikan Lingkungan Hidup : Bukan untuk Pembebanan Baru untuk Siswa
                Pendidikan Lingkungan Hidup harus dimulai dari HATI. Tanpa sikap mental yang tepat, semua pengetahuan dan keterampilan yang diberikan hanya akan menjadi sampah semata. Dan untuk membangkitkan kesadaran manusia terhadap lingkungan hidup di sekitarnya, proses yang paling penting dan harus dilakukan adalah dengan menyentuh hati.
Pendidikan lingkungan : Dalam buku catatan
                Pada tahun 1986, pendidikan lingkungan hidup dan kependudukan dimasukkan ke dalam pendidikan formal dengan dibentuknya mata pelajaran “Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup (PKLH)”.
                Tahun 1984,mata pelajaran ini secara integratif dituangkan dalam sistem kurikulum ajar dengan memasukkan masalah-masalah kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam hampir semua mata pelajaran.
                Sejak tahun 1989/1990 hingga saat ini berbagai pelatihan tentang lingkungan hidup telah diperkenalkan oleh Departemen Pendidikan Nasional bagi guru-guru SD, SMP dan SMA termasuk Sekolah Kejuruan.
Di tahun 1996 terbentuk Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL) antara LSM-LSM yang berminat dan menaruh perhatian terhadap pendidikan lingkungan. Hingga tahun 2004 tercatat 192 anggota JPL yang bergerak dalam pengembangan dan pelaksanaan pendidikan lingkungan.
                Selain itu,tangggal 21 Mei 1996, terbit Memorandum Bersama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 0142/U/1996 dan No Kep: 89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup
                Pada tanggal 5 Juli 2005, Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan SK bersama nomor: Kep No 07/MenLH/06/2005 No 05/VI/KB/2005 untuk pembinaan dan pengembangan pendidikan lingkungan hidup. Di dalam keputusan bersama ini, sangat ditekankan bahwa pendidikan lingkungan hidup dilakukan secara integrasi dengan mata ajaran yang telah ada.
                Pengetahuan Lingkungan Hidup : Bahan Dasar yang Dilupakan :
Pendidikan lingkungan Hidup (environmental education - EE) adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama , baik secara individu maupun secara kolektif , untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru [UN - Tbilisi, Georgia - USSR (1977) dalam Unesco, (1978)]
Dalam PLH perlu dimunculkan atau dijelaskan bahwa dalam kehidupan nyata memang selalu terdapat perbedaan nilai-nilai yang dianut oleh individu. Perbedaan nilai tersebut dapat mempersulit untuk derive the fact, serta dapat menimbulkan kontroversi/pertentangan pendapat. Oleh karena itu, PLH perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun ketrampilan yang dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.

Beberapa ketrampilan yang diperlukan untuk memecahkan masalah :
          Berkomunikasi :
1.      mendengarkan
2.      Berbicara depan umum
3.      Menulis secara persuasif
4.      Design grafis

·         Investigasi
1.      Merancang survey
2.      Studi pustaka
3.      Melakukan wawancara
4.      Menganalisa data

·         Ketrampilan kerja kelompok
1.      Kepemimpinan
2.      Kerjasama

3.      Pengambilan keputusan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar