Kamis, 02 Mei 2013

Kekeliruan Industri Pertanian


    Industri pertanian merupakan usaha mengolah bahan mentah menjadi berbagai macam produk hasil olahan yang bermanfaat.
     Dalam industri pertaniandiperlukan faktor pendukung agar industri pertanian dapat dipandang sebagaikegiatan ekonomi yang berorientasi profit.           Faktor yang dapat mendukung industri pertanian antara lain adalah
1.Pemanfaatan keahlian (skills)
2.Teknologi
3.Manajemen.
Contoh industri pertanian adalah perkebunan rosella, perkebunan teh, perkebunan karet, perkebunan kopi, pabrik gula, perkebunan kelapa sawit, dan lain-lain.
Menurut Peter Goering, Helena Norberg-Hodge dan John Page, melalui bukunya From the Ground Up Rethinking Industrial Agriculture ada tiga penyebab kekeliruan pembangunan pertanian industrial:

1. Spesialisasi
Sekarang ini, ahli-ahli pertanian dapat dikatakan bekerja sangat terfokuspada bidang ilmu dan lapangan kerjanya masing-masing. Setiap disiplin ilmu cenderung merasa puas dan bangga dengan objek kajiannya sendiri sehingga tidak mau peduli dengan disiplin ilmu yang lain.
2. Standarisasi
Para ilmuan modern pada umumnya bertujuan mencari teori-teori dan hukum-hukum universal untuk memudahkan kehidupan manusia. Di dalam perumusan hukum itu sendiri terdapat distorsi keilmuan dari model-model empiris ke model-model teoretis dengan cara menyederhanakan (simplifying) dan membakukan (standardizing) suatu objek kajian. Oleh karena itu, temuan dari kajian itu sendiri seringkali invalid dan menyimpang atau bias dari kondisi empiris, jika ansumsi standar tak terpenuhi.

3. Sentralisasi
Setiap tahapan proses usaha tani, mulai dari penyuluhan atau pendidikan bagi petani, proses produksi, penanganan pascapanen, pemasaran, dan disribusi hasili-hasil pertanian masih banyak yang tersentralisir; dengan kebijakan intervensi pemerintahan yang sangat kuat. Petani menjadi sangat tergantung dan tidak berani berinisiatif membuat keputusan-keputusan secara mandiri untuk kemujuan usaha tani atau usaha diluar usaha tani.
Ciri pertanian industrial ada 5, yaitu:
1. Penggunaan benih unggul
Salah satu ciri pertanian industrial adalah penggunaan benih hibrida dengan varietas yang selalu diperbarui oleh produsennya. Varietas baru ini hanya responsif bila pemakaian input (misalnya pupuk NPK, pestisida, dan ketersediaan air) dalam kondisi yang sempurna.

2. Penggunaan pupuk kimia
Penggunaan pupuk kimia buatan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem usaha tani modern. Dalam beberapa dekade terakhir, penggunaan pupuk buatan dan input buatan pabrik yang lain cenderung meningkat secara signifikan.
3. Penggunaan mekanisasi
Salah satu perubahan yang paling fundamental dalam industri pertanian adalah penggantian tenaga manusia dan hewan dengan tenaga mesin. Mekanisasi mampu meningkatkan hasil perunit input tenaga kerja dan menurunkan harga jual pangan per satuan.

4. Penggunaan bioteknologi
Adanya cloning dan benih transgenik yang dapat dibuat sesuai dengan tanaman dengan kualitas yang diinginkan.
Kondisi saat ini, sistem pertanian tradisional yang lebih mementingkan aspek kelestarian lingkungan sudah banyak ditinggalkan, digantikan dengan sistem pertanian industrial yang cenderung bersifat pragmatis, terlalu berorientasi kuantitas dan kurang memperhatikan aspek kontinuitas, sehingga banyak menimbulkan masalah lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar