Waktu
itu hutan hanya berfungsi dalam menyediakan kayu bakar dan sebaai gudang kayu
konstruksi rumah serta pertambangan. Setelah menuju era industri, hutan mulai
difungsikan sebagai penghasil bahan baku kebutuhan-kebutuhan, seperti kertas,
kayu lapis, bantalan kereta api, sandang dari rayon dan lain-lain. Bahkan
sekarang fungsi hutan semakin meluas menjadi:
- Hutan lindung, yang menjaga kelestarian tanah dan
tata air wilayah.
- Suaka alam, yang melestarikan kehidupan tumbuhan dan
hewan langka, sekaligus untuk pengembangan ilmu, kepentingan kebudayaan,
estetika, dan juga rekreasi.
- Hutan produksi, yang menghasilkan kayu dan non kayu,
seperti hasil industri kayu yang disamak serta obat-obaan.
Walaupun
demikian, fungsi utama hutan tidak akan pernah berubah, yakni untuk
menyelenggarakan keseimbangan oksigen dan karbon dioksida serta untuk
mempertahankan kesuburan tanah, keseimbangan tata air wilayah dan kelestarian
daerah dari bahaya erosi.
Secara umum, adanya hutan dapat mengurangi
banjir karena hutan dapat menyimpan dan menahan air didalam tanah,
mempertahankannya serta memperbaiki permeabilitas tanah dan ruang pori-pori
dalam tanah. Penggundulan hutan oleh penebangan kayu, bertanggung jawab atas
kira-kira 30 persen banjir yang terjadi.
Penyebab utama banjir akhir-akhr ini di anak benua India adalah
hilangnya penghalang yang berupa pohon didaerah aliran sungai kayu bakar.
Frekuensi banjir inidapat ditekan apabila diadakan penghutanan kembali. Di
Dehra Dun, India, dilaporkan adanya penururan hasil air sebesar 28 persen sejak
diadakannya penanaman hutan dengan eucalyptus.
Banyak penelitian lainnya yang membuktikan bahwa penyebab banjir berasal dari
daerah tampung (hutan) yang digunduli.
Frekuensi ini menurun setelah penghutanan kembali, yang mana penurunan ini sebanding
dengan laju pertumbuhan tegakan.
Secara menyeluruh, kerusakan hutan
akibat penebangan (deforestation) menurut analisa ahli, adalah:
- Punah masyarakat dan budaya yang cara hidupnya bergantung pada hutan.
Hal ini bersamaan dengan punahnya pengetahuan mereka.
- Bertambahnya lahan kritis dan desertifikasi di kawasan tropik yang
kering.
- Menurunnya curah hujan dalam regional, yang memperburuk desertifikasi.
- Meningkatnya suhu global sebagai akibat dari meningkatnya kadar karbon
di atmosfir yang menyebabkan meningginya permukaan air laut.
- Punahnya sejumlah besar spesies tumbuhan dan hewan, termasuk hilangnya
spesies margasatwa serta tumbuhan pangan dan obat yang mempunyai potensi
penting.
- Merosotnya jumlah populasi burung daerah beriklim sedang yang bermigrasi
ke daerah tropik.
- Meningkatnya pembukaan dan erosi tanah.
- Hilangnya potensi listrik tenaga air.
- Merosotnya daur kemiskinan didaerah pedesaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar