Senin, 15 April 2013

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Tuhan menciptakan manusia dilengkapi dengan berbagai perangkat yang menyertainya, baik internal atau eksternal. Perangkat internal manusia secara biologis tersusun atas triliunan sel, yang sebagian besar adalah sel hidup. Sel-sel tersebut membentuk jaringan, sedangkan jaringan membentuk organ, dan kumpulan organ itupun membentuk individu.
 Manusia tersusun atas ribuan organ, yang terpenting antara lain otak. Otak manusia tersusun dari 1 triliun sel, di mana 100 milyar di antaranya aktif langsung dalam proses berpikir. Selain hati (qolbu), organ inilah yang membedakan manusia dibanding mahluk lainnya, sehingga berhak menyandang predikat sebagai kalifah di Bumi atau mahluk yang paling sempurna.
Belajar dari penjelasan tadi, kita dituntut untuk berpikir bagaimana menjaga bumi ini selalu tetap di batas toleransi yaitu suatu lingkungan yang kondisinya baik. Namun perlu di ingat juga, ternyata manusia tidak cukup hanya berpikir, tetapi harus dilengkapi dengan berperasaan. Akibat hanya berpikir dengan motif ekonomi, maka ratusan juta hektar hutan mengalami kehancuran, seluruh flora dan faunanya punah tidak bersisa. Ada manusia yang mengeksploitasi hutan secara tradisional ada juga yang modern dengan menggunakan beragam alat berat. Namun hasilnya berujung pada kerusakan lingkungan. Dengan demikian dalam berinteraksi dengan lingkungan perlu motif yang tidak sekedar ekonomi, tetapi motif kesejahteraan dan keberkahan.
Di dalam motif ekonomi hanya ada upaya pencarian keuntungan sebanyak-banyaknya, tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. Sebaliknya dengan motif kesejahteraan dan keberkahan maka aspek kelestarian lingkungan menjadi prioritas. Sebenarnya  langkah eksploitasi lingkungan syah-sayah saja asalkan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan keseinambungan. Manusia diberi otoritas untuk mengelola Planet Bumi, terserah mau diapakan, dilestarikan atau dihancurkan. Dalam hal inilah pentingnya berperasaan selain berpikir. Dengan istilah lain, silahkan kelola dan eksploitasi lingkungan, asalkan dengan hati.
Menurut  Soerjani dkk (2006), pengertian tentang lingkungan hidup manusia sering kali disebut lingkungan hidup atau lebih singkat lingkungan saja, sebenarnya berakar dan berarti penerapan (aplikasi) dari ekologi dan kosmologi. Lingkungan hidup merupakan penelahaan terhadap sikap dan perilaku manusia, dengan segenap tanggung jawab dan kewajiban maupun haknya untuk mencermati lingkungan hidup dengan sebaik-baiknya. Sikap dan perilaku ini sangat diperlukan untuk memungkinkan kelangsungan peri kehidupan secara keseluruhan, dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Menurut UU No. 23 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, lingkungan hidup adalah sistem kehidupan yang merupakan kesatuan ruang dengan segenap pengada (entity) baik pengada ragawi abiotik atau benda (materi), maupun pengada insani, biotik atau mahluk hidup termasuk manusia  dengan perilakunya, keadaan (tatanan Alam baca kosmologi), daya (peluang, tantangan dan harapan) yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta kesejahteraan mahluk hidup lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar