Rabu, 10 April 2013

URGENSI HUTAN TROPIS



Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan linkungannya disebut ekologi. Berdasarkan lingkungan atau habitat, ekologi dibedakan atas ekologi marine, air tawar, daratan dan estuarine. Sedangkan berdasarkan taksonomi dibedakan atas tumbuhan, vertebrata, insekta, mikroba dan lebih banyak lagi.
Pengelolahan yang semula dilakukan oleh alam, sekarang banyak diambil alih oleh manusia, sementara manusia sendiri belum mampu menemukan mekanisme buatan yang sangat tepat untuk mengembalikannya ke proses dan sistem ekologi asal. Hal ini sering menjadikan ekosistem tidak seimbang. Keadaan lingkungan menjadi kritis dan merugikan semua pihak baik secara fisik ataupun organik, sebagai akibat dari mekanisme buatan manusia sendiri. Ekosistem tidak selalu dalam keadaan stabil, adakalanya terjadi intervensi yang menyebabkan sistem bergeser ke suatu arah walaup[un pada akhirnya akan bergeser kembali ke arah yang berlawanan. Sebagai contoh, terjadinya kebakaran, banjir, longsor, dan kekeringan akan menimbulkan goncangan pada diri gangguan manusia. Akan tetapi keadaan ini akan segera pulih kembali sejauh goncangan tersebut tidak melampui batas toleransi.
Pengertian hutan diatas erat kaitannya dengan proses-proses yang saling berhubungan seperti berikut ini:   
  1. Hidrologis, artinya hutan merupakan gudang penyimpanan air dan tempat menyerapnya air hujan maupun embun yang pada akhirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai yang memiliki mata air di tengah-tengah hutan secara teratur menurut irama alam. Hutan juga berperan untuk melindungi tanah dari erosi dan daur unsur haranya.
  2. Iklim, artinya komponen ekosistem alam yang terdiri dari unsur-unsur hujan (air, sinar matahari dan suhu), angin dan kelembaban yang sangat mempengaruhi kehidupan yang ada di permukaan bumi, terutama iklim makro maupun mikro.
  3. Kesuburan tanah, artinya tanah hutan merupakan pembentukan humus utama dan penyimpan unsur-unsur mineral bagi tumbuhan lain. Kesuburan tanah ditentukan oleh faktor-faktor seperti jenis batu induk yang membentuknya, kondisi selama dalam pembentukan, tekstur dan struktur tanah yang meliputi kelembaban, suhu dan air tanah, topografi wilayah, vegetasi dan jasad-jasad hidup. Faktor-faktor inilah yang kelak menyebabkan terbentuknya bermacam-macam formasi hutan dan vegetasi hutan.
  4. Keanekaragaman genetik, artinya hutan memiliki kekayaan dari berbaai jenis flora dan fauna. Apabila hutan tidak diperhatikan dalam pemanfaatan dan kelangsungannya, tidaklah mustahil akan terjadi erosi genetik. Hal ini terjadi karena hutan semakin berkurang habitatnya.
  5. Sumber daya alam, artinya hutan mampu memberikan sumbangan hasil alam yang cukup besar bagi devisa negara, terutama di bidang industri. Selain itu hutan juga memberikan fungsi kepada masyarakat sekitar hutan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari.selai kayu juga dihasilkan bahan lain seperti damar, kopal, gondorukem, terpentin kayu putih dan rotan serta tanaman obat-obatan.
  6. Wilayah wisata alam,artinya hutan mampu berfungsi sebagai sumber inspirasi, keagungan Tuhan yang Maha Esa, nilai estetika, etika dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar