Lereng gunung
Sindoro sumbing Jawa Tengah dikenal sebagai daerah yang subur, dan maju didalam
bidang pertanian. Komoditas hasil pertanian utama didaerah ini adalah padi,
kopi, teh, dan tembakau, yang sudah dipasarkan dari pasar nasional hingga
Internasional. Akan tetapi, majunya
dunia pertanian didaerah ini, tidak diimbangi dengan pemeliharaan hutan
disekitarnya. Pembukaan lahan pertanian secara masal tanpa memperhitungkan
kelestarian hutan di Lereng gunung Sindoro Sumbing. Dari sebuah penelitian
beberapa ilmuan dari UGM, Gunung Sindoro
dan Sumbing di cap sebagai Gunung tertandus di Asia tenggara. Dan apabila tidak segera dilakukan
penghijauan, diperkirakan 20 tahun yang akan datang kawasan Lereng gunung
Sindoro Sumbing ini akan menjadi daerah yang tandus dan tidak lagi subur.
Menurut
penelitian, pada setiap hektar lahan di lereng Sumbing -Sindoro dalam satu
tahun, lapisan tanah yang larut sebanyak 60 ton, jauh dari batas toleransi.
Hal ini
membuktikan betapa gundul dan tandusnya hutan dikawasan Lereng gunung Sindoro
sumbing.
Luas hutan
tertutup diGunung sindoro dan Sumbing hanya sekitar 3000 Ha persegi, atau jika
dikira kira, hanya sepertiga dari seluruh luas kedua gunung tersebut
Sementara sisanya, sudah berup a lahan pertanian dan hutan terbuka atau semak belukar.
Sementara sisanya, sudah berup a lahan pertanian dan hutan terbuka atau semak belukar.
Penyebab rusaknya hutan Lereng Sindoro sumbing
Beberapa penyebab rusaknya hutan lereng sindoro Sumbiang
antara lain :
1. kebakaran
Pembakaran yang dilakukan oleh
orang-orang tak bertanggung jawab dengan tujuan utamanya adalah mencari kayu
hasil pembakaran, serta perluasan lahan
pertanian didaerah itu. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh sia-sisa api dari
para pendaki, mengingat sangat ramainya pendakian dilakukan di Gunug Sindoro
Sumbing ini.
2. Penebangan Liar
Penebangan pohon-pohon di hutan
secara liar dan tanpa diperhitungkan kembali
pembaharuannya membuat perbandingan pohon tumbang dan pohon tumbuh tidak
seimbang, sehingga memperparah kondisi hutan yang telah kritis. Penebangan
biasanya dilakukan selain untuk pemanfaatan kayu, juga untuk pembukaan lahan
pertanian.
3. Kerusakan akibat cuaca, iklim,
dan bencana alam
Kerusakan ini, biasanya
diakibatkan karena bencana dan peristiwa alam yang mengakibatkan rusak atau
tumbangnya pohon, seperti angin, tanah longsor, dan bisa menimbulkan efek
domino dihutan.
Langkah Penanganan :
Beberapa tahun terakhir,
penggalakan kegiatan di Gunung Sindoro dan Sumbing sudah sering dilakukan, dan
dengan dukungan dinas instansi terkait untuk terus memperbaiki kualitas hutan
tropis buatan di sekitar lereng Gunung sindoro sumbing. Terbukti juga
dengan semakin banyaknya
komunitas-komunitas pecinta pedulu alam yang tersebar diberbagai daerah di
lereng Sindoro Sumbing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar